Kamis, 11 Januari 2018

Baju Adat Sulawesi Selatan

Sulawesi selatan merupakan salah satu pulau besar yang jika di Peta akan terlihat membentuk pulau yang menyerupai Huruf "K". Ibu Kota Sulawesi Selatan adalah Makassar yang merupakan salah satu kota besar dalam deretan 5 besar di Indonesia. Sulawesi sendiri terbagi menjadi beberapa propinsi: Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan baru-baru ini ada Sulawesi Barat.

Dihimpun dari beberapa sumber, di Provinsi Sulawesi Selatan ada beberapa suku yang semuanya memiliki Baju Adat dan ciri khas masing-masing dalam berbagai kegiatan dalam kesehariannya.
Dan berikut ini adalah Baju Adat Sulawesi Selatan yang disertai dengan Gambar serta beberapa penjelasannya:

Ragam Pakaian Adat Sulawesi Selatan

Jas Tutu


Merupakan Pakaian Adat Pria Suku Bugis. Jas Tutu adalah Baju Adat Sulawesi Selatan lebih tepatnya untuk Pria suku Bugis Makassar yang berupa Jas lengan panjang dengan leher yang berkerah serta kancing yang terbuat dari sepuhan emas atau perak yang kemudian dipasang pada bagian leher baju. Kemudian dihiasi dengan pemakaian sarung (bahasa umum) atau yang biasa disebut dengan kain lipa sabbe atau lippa garusuk yang tampak polos namun dengan warna yang mencolok (biasanya merah atau hijau). Selain Jas, biasanya untuk pakaian adat ini akan dilengkapi dengan kelengkapan lainnya seperti celana atau paroci dan juga tutup kepala berupa songkok.

Baju Bodo


Pakaian adat yang satu ini disebut dengan sebutan Baju Bodo yang merupakan pakaian tradisional untuk seorang perempuan suku Bugis Makassar. Baju ini bentuknya persegi empat dan biasanya berlengan pendek. Dulunya, perempuan bugis dalam berpakaian adalah sangat sederhana sekali dengan hanya menggunakan sehelai sarung yang menutupi pinggang sampai kaki serta mengenakan baju tipis longgar dari kain kasa (muslin) sehingga pada bagian payudara dan lekuk dada masih sangat terlihat. Cara memakai ini masih sempat berlaku sampai pada tahun 1930an.
Baju Bodo juga sering digunakan dalam berbagai macam acara adat seperti upacara pernikahan. Dan menurut adat suku bugis warna dari Baju Bodo yang dikenakan ini adalah menunjukkan usia dan martabat si pemakai busana:
  • Warna Jingga (untuk anak perempuan berumur 10 tahun)
  • Warna Jingga dan Merah (untuk gadis berusia 10-14 tahun)
  • Warna Merah (untuk perempuan berumur 17-25 tahun)
  • Warna Putih (untuk para pembantu dan dukun)
  • Warna Hijau (untuk perempuan bangsawan)
  • Warna Ungu (untuk perempuan yang sudah berstatus janda)

Pattuqduq Towaine


Pakaian adat tradisional yang disebut dengan Pattuqduq Towaine ini pada umumnya mencerminkan perempuan dari Suku Mandar, sering digunakan wanita suku Mandar dalam acara perkawinan dan pada saat menari Pattiqtuq.
Untuk pria dari suku Mandar biasanya mengenak pakaian adat yang lebih sederhana karena hanya terdiri dari baju jas yang terbuat dari bahan sutera yang coraknya bebas dengan warna hitam atau warna cerah yang kemudian dipadukan dengan sarung tenun khas Mandar (tetap memakai celana panjang dan sarung hanya menutup sampai sebatas lutut saja), sedangkan untuk penutup kepala pria dari suku Mandar pada umumnya menggunakan songkok atau yang biasa disebut dengan Songkok Tobone dengan warna yang sesuai dengan warna baju bagian atas atau dengan warna sarungnya. Selain itu ada ciri khas lain dari pakaian adat pria suku Mandar yaitu perlengkapan rantai emas yang diberi liontin semacam medalion dari taring macan atau bahkan bisa terbuat dari taji ayam yang kemudian diselipkan sebagian di saku jas dan sebagiannya tetap terurai diluar saku.

Baju Pokko


Baju adat yang digunakan oleh Wanita dari suku Toraja. Baju Pokko merupakan baju adat dengan lengan pendek yang kebanyakan berwarna kuning, merah dan putih.

Baju Seppa Tallung Buku


Adalah pakaian adat yang juga dari Suku Toraja. Pakaian ini memiliki panjang sampai lutut yang sering digunakan oleh pria yang dilengkapi dengan asesoris lain seperti Kandaure, Gayang, Lipa' dll.
Load disqus comments

0 komentar